Rabu, 07 Desember 2011

UTS LOGIKA

Nama: Sarah Nisa Adillah (1445110261)
Jurusan: Manajemen Pendidikan-Reguler-
Alamat email:  sha_zidane08@yahoo.co.id
TANGGAL:07-12-2011

UN DIJADIKAN SYARAT UNTUK KELULUSAN
Ujian Nasional atau disingkat UN diadakan dengan tujuan sebagai alat tolok ukur standar pendidikan di Indonesia. Namun, kehadiran alat tersebut justru menjadikan beban tersendiri bagi siswa, pendidik, dan orang tua siswa. Mengapa beban? Hal ini karena hasil UN digunakan sebagai penentu kelulusan siswa. Alhasil yang memperoleh nilai kurang, tidak lulus. Seharusnya tidak demikian, hasil UN sebaiknya dijadikan sebagai landasan sebuah lembaga pendidikan agar mereview kembali proses kegiatan pendidikan dan pengajaran di sekolah masing-masing.  Jika hasil siswa mereka rendah, artinya ada sesuatu yang harus diperbaiki. Nilai UNSD/UNSMP sebelumnya bisa dijadikan pedoman awal. Jika, UN ditingkat selanjutnya rendah, artinya proses pembelajaran di sekolah tersebut ada masalah.
Setiap tahun nilai minimal kelulusan makin naik tetapi diiringi dengan kualitas soal yang  semakin merosot. untuk contoh, soal sekarang lebih mudah dibanding dengan dulu yang perhitungannya yang rumit. Jadi dengan sistem yang sekarang masih banyak kekurangannya, mereka (praktisi pendidikan) ingin kualitas SDMnya bagus dengan menaikan standard nilai kelulusan menurut saya perlu dipertimbangkan lagi. Mungkin lebih baik kembali ke sistem pada saat saya SMP, dimana NEM berpengaruh. Jadi siswa memiliki pilihan untuk masuk ke sekolah yang mereka impikan dengan patokan NEM yang sekolah tetapkan. Sehingga siswa menjadi termotivasi untuk mengejar NEM agar bisa masuk ke sekolah-sekolah favorit mereka.
Dijadikannya UN sebagai penentu kelulusan menjadikan oknum siswa dan oknum pendidik mencari jalan pintas. Kekhawatiran ‘tidak lulus’ dalam UN menjadikan mereka berbuat tidak terpuji. Ada oknum yang berusaha membocorkan soal dan menyebarkan kunci jawaban ke siswa-siswa yang mau bayar mahal. Ada juga oknum yang membuat kunci  palsu untuk mendapatkan uang dengan memanfaatkan momen seperti ini. Siswa yang kurang PD atau mungkin lemah dalam hal akademis pun rela membeli kunci yang diedarkan, entah tahu kunci itu palsu atau benar.
Sedangkan untuk tidak diadakannya ujian nasional saya kurang setuju. karena apabila itu ditiadakan parameter penilaian mungkin bisa bervariasi dan banyaknya parameter yang mesti dipertimbangkan. Mereka mungkin saja menolak ujian nasional karena sistem yang saat ini sedang berjalan. Saya berharap sekolah bisa menghasilkan keluaran SDM yang bagus dengan sistem pengajaran yang sesuai dan senantiasa memotivasi bukan menekan.
Lembaga pendidikan adalah lembaga yang turut andil dalam pembentukan karakter anak. Jika dalam lembaga pendidikan anak diajari untuk berbuat tidak terpuji, maka karakter yang munculpun tidak terpuji. Ke depan anak yang mendapatkan contoh tidak terpuji seperti ini akan menjadi manusia-manusia atau pemimpin-pemimpin yang tidak terpuji. Sangat disayangkan, kesempatan membentuk karakter positif anak bangsa disalahgunakan hanya untuk sesuatu yang sifatnya sesaat-UN.

Sumber berita: http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/28/un-ladang-penyimpangan-ketidakjujuran-dan-ketidakdisiplinan/ (tanggal akses: 18-November- 2011 pukul:5.23)
MENULISLAH SELAGI KAU BISA..
CERITAKAN APA YANG KAU RASAKAN HARI INI MELALUI TULISAN
SEBAB TULISANMU ADALAH HAL MENAKJUBKAN YANG AKAN KAU INGAT SELAMA MASA HIDUPMU