Minggu, 12 Mei 2013

kualitas jasa



Hari ini tanggal 13 mei 2013, dalam presentasi manajemen jasa membahas tentang kualitas jasa pendidikan,  presentasi hari ini dipaparkan oleh kelompok saya sendiri yaitu kelompok 8, Sarah Nisa , Arisha trisnopia, Agharid, Agung trilaksana.
Dalam mendefinisikan kualitas, ada lima pakar utama dalam manajemen mutu terpadu (total quality manajemen) yang saling berbeda pendapat tetapi maksudnya sama.
Menurut juran (hunt,1993:32), kualitas produk adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk meemnuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Kecocokan penggunaan itu didasarkan atas lima cirri utama, yaitu :
a.       Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan
b.      Psikologis, yaitu citra rasa atau status
c.       Waktu yaitu kehandalan
d.      Kontraktual, yaitu adanya jaminan
e.       Etika, yaitu sopan santun, ramah dan jujur.
Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut wyckof (dalam lovelock, 1998), kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Dengan kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected service dan percevide service. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan.
Jika jasa yang melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya, jika jasa yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Dengan demikian, baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.
Kualitas total suatu jasa terdiri atas tiga komponen utama (gronroos dalam hutt dan speh, 1992)
a.         Technical quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas output ( keluaran) jasa yang diterima pelanggan. Technical quality dibagi lagi menjadi:
1.         Search quality, yaitu kualitas yang dapat dievaluasi pelanggan sebelum membeli, misalnya harga
2.         Experience quality, yaitu kualitas yang hanya bisa dievaluasi pelanggan setelah membeli dan mengkonsumsi jasa. Contohnya keepatan waktu, kecepatan pelayanan dan kerapian hasil.
3.         Credence quality, yaitu yang sukar dievaluasi pelanggan, meskipun telah mengkonsumsi suatu jasa. Misalnya kualitas operasi jantung.
b.         Functional quality, yaitu komponen yang berkaitan dangan kualitas cara penyampaian suatu jasa.
c.         Corporate image, yaitu profit, reputasi, citra umum, dan daya tarik khusus suatu perusahaan.
Berdasarkan komponen-komponen diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa output jasa, maka seringkalipenentuan kualitas jasa, menjadi sangat kompleks.
Dimensi kualitas dari parasuraman, zeithaml dan berry (1985) melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis industry jasa. Sebelum mengelompokan kedalam lima dimensi, ketiga peneliti ini berhasil mengidentifikasikan sepuluh faktor yang dinilai konsumen dan merupakan faktor utama yang menentukan kualitas jasa, yaitu access, communication, competence, courtesy, credibility, responsiveness, security, understanding,dan tangibles
Akhirnya parasuraman(1988) mengemukakan lima dimensi kualitas jasa. Kelima dimensi tersebut adalah reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), emphaty(empati), tangible (produk-produk fisik).            
Setelah paparan mengenai materi selesai, kemudian diberikan sesi tanya jawab.
MENULISLAH SELAGI KAU BISA..
CERITAKAN APA YANG KAU RASAKAN HARI INI MELALUI TULISAN
SEBAB TULISANMU ADALAH HAL MENAKJUBKAN YANG AKAN KAU INGAT SELAMA MASA HIDUPMU